Minggu, 29 Juli 2012

DOA ulang tahun


Ya Allah..panjangkanlah umurnya, kurniakanlah kesehatan yang baik padanya, terangi hatinya dengan nur pancaran iman..
Ya Allah..tetapkanlah hatinya, perluaskanlah rezekinya, dekatkanlah hatinya kepada kebaikan, jauhkanlah hatinya pada kejahatan, tunaikanlah hajatnya baik hajat dalam agama,dunia dan akhirat…
Ya Muhaimin..Jangan biarkan dirinya tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kejalanMu..
Ya Allah..kurniakanlah kepadanya kesenangan, ketenangan, kebahagiaan dan kecemerlangan hidup di dunia dan akhirat kelak..
Ya Rabbul Izzati..bahagiakanlah hatinya sebagaimana Engkau bahagiakan hati hambaMu yang lain… AMIN
          
A~HAppy Birthday~
Selamat Ulang Tahun
ingatlah ; jatah mu hidup di dunia sudah berkurang satu tahun ;
coba flashback ; berapa banyak dosa yang Qmu udah perbuat?
berapa banyak amal baik yang qmu persiapkan buat di akhirat?
berapa banyak waktu yang Qmu buang percuma?
Smoga:
Alloh m'muliakan, m'sayangi & m'bahagiakan kluarga,m'berkahi rezeki& ksehatan, m'kuatkan iman,m'terangi stiap langkh khidupn dg cahya-Nya, m'tinggikan drajat, m'brikan knikmatan dlm Ibadh&m'kabul do'a2,m'jaga ksabaran& tawakal mu...... Amin...
"__SELAMAT ULANG TAHUN__"
 

waktu begitu cepat berlalu,detik demi detik telah kita lalui,dan waktu gak pernah lelah menggerogoti umur kita dan mendekatkan pada ajal.Masih dalam ingatan saat2 merayakan ulang tahun baru saja kemarin berlalu.ini lah hidup semua seakan begitu cepat datang dan pergi silih berganti
Berapa banyak amalan yang kita lakukan
Berapa banyak dosa yang kita kerjakan
Berapa banyak kita berzikir dan mengingatNya
Berapa banyak lalai dan melanggar aturanNya
Berapa banyak uang yang telah kita gunakan di jalanNYa
Berapa banyak uang yang kita hamburkan percuma
Berapa banyak membaca Al quran
Berapa banyak ucapan dan lisan yang tidak terjaga
Sekarang genap sudah tahun dan tahun berlalu,catatan baik dan buruk telah ditorehkan,mau tidak mau semua telah tercatat di dalam kitab sang malaikat pengawas.Dan tidak ada lagi yang perlu disesali namun perlu untuk kita renungkan dan perbaiki,tetap terus menatap masa depan,introspeksi dan melakukan yang terbaik.Demi cita dan cintaNya….
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithar: 10-12)
Selamat ulang tahun,smoga menjadikan lebih baik dan lebih baik lagi,amiin……..

Senin, 09 Juli 2012

Katak VS Gajah

Kisah Katak dan Gajah
Di dalam dunia ini sebenarnya tidak ada orang yang gagal atau tidak berhasil. Yang ada sebenarnya orang yang menyerah atau berhenti di tengah jalan dalam pencapaian tujuannya. Untuk lebih memahami maksud tersebut, marilah kita menyimak kisah seekor katak dan gajah di bawah ini.
Kisah ini menceritakan seseorang yang hampir putus asa dan menyerah dalam mencari jalan keluar untuk masalah-masalah yang dihadapinya. Orang tersebut telah berkali-kali mencoba berbagai cara agar usaha yang dia tekuni bisa mencapai tingkat kejayaan. Tetapi usahanya gagal.

Dalam keadaan putus asa saat itulah orang tersebut berusaha menenangkan pikirannya agar dapat berpikir lebih jernih dalam mencari jalan keluarnya. Maka orang tersebut pergi ke suatu desa yang tenang dan duduk di pinggiran anak sungai. Orang tersebut berkata dalam hatinya: "Apakah ini yang selalu dikatakan oleh orang-orang yaitu takdir? Apakah saya ditakdirkan untuk selalu gagal? Apakah saya ditakdirkan untuk menjadi orang yang tidak bisa berhasil?"

Lalu orang tersebut berdoa dalam hatinya: "Tuhan, hamba memohon berikanlah hamba petunjuk dan jalan keluar agar usaha hamba bisa bangkit dan sukses." Setelah berdoa, orang tersebut memandang sekelilingnya, dan dia melihat seekor katak yang hendak menyeberangi anak sungai. Katak tersebut melompat-lompat di atas batu. Dari batu pertama melompat ke batu yang kedua, terus melompat lagi ke batu yang ketiga, dan seterusnya sampailah di batu yang terakhir untuk naik ke seberang anak sungai. Tetapi apa yang terjadi? Katak tersebut jatuh pada lompatan batu terakhir, karena batu yang terakhir ternyata sangat licin.

Katak tersebut tidak putus asa, dan terus menerus mencobanya. Timbul dalam benak orang tersebut untuk menghitung berapa kali cobaan melompat agar katak tersebut bisa berhasil. Pertama lompat gagal, kedua gagal, ketiga gagal, keempat gagal, kelima gagal juga. Katak tersebut berhenti seolah-olah sedang berpikir. Lalu mencobanya lagi, keenam gagal, ketujuh gagal, kedelapan gagal, kesembilan gagal juga. Dan katak tersebut berhenti lagi, kali ini katak tersebut berhenti agak lama seolah-olah sedang menyusun strategi dan rencana untuk mencobanya lagi. Setelah itu katak tersebut mencoba lagi, kesepuluh gagal, kesebelas gagal, dan yang keduabelas katak tersebut melompat dengan sekuat-kuatnya, dan sampai di atas batu terakhir yang sangat licin. Katak tersebut terpeleset lagi tetapi tidak putus asa dan terus menerus menendang-nendang kakinya di atas batu yang licin dan akhirnya berhasil lompat keluar dari batu yang licin tersebut.


Orang tersebut berkata dalam hatinya: "Katak tersebut telah mencoba dua belas kali lompatan baru bisa berhasil menyeberangi anak sungai ini, sedangkan saya baru mencoba 5 kali cara saja sudah putus asa. Baiklah saya akan mencobanya lagi".

Lalu orang tersebut berjalan kaki hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan, dia melihat seorang kakek dan seekor gajah besar peliharaan kakek tersebut. Gajah besar itu hanya dirantai kakinya dengan menggunakan rantai yang kecil. Kemudia orang tersebut bertanya kepada kakek penjaganya: "Kakek, gajahnya hanya dirantai dengan memakai rantai yang kecil. Kalau gajah tersebut berjalan dan menarik rantainya, maka rantai itu akan putus. Mengapa kakek tidak memakai rantai yang lebih besar?"

Kakek tersebut menjawab: "Anakku, gajah ini saya pelihara sejak masih kecil. Waktu itu, dia telah berusaha untuk menarik rantainya, tetapi rantainya tidak putus karena dia masih kecil dan belum cukup kuat. Setelah berkali-kali mencoba dan tidak berhasil memutuskan rantainya, maka gajah tersebut berhenti untuk mencobanya lagi, walaupun sekarang sudah dewasa dan sebenarnya cukup kuat untuk memutuskan rantainya. Ketahuilah anakku, gajah besar ini tidak akan mencobanya lagi karena dia akan selalu menganggap tidak akan berhasil."

Maka orang tersebut melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya, sambil menarik kesimpulan bahwa lebih baik menjadi seekor katak kecil yang selalu mencoba terus sampai berhasil, daripada menjadi seekor gajah besar yang selalu berpikir tidak akan berhasil.

Pesan Moral:

Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan, hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman. Kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.

Kadang kala kita sering gagal dalam melakukan segala sesuatu. Ingatlah, "no one is perfect", jadi janganlah menyerah dan putus asa karena kegagalan yang kita alami ibarat kita sedang menumbuhkan akar-akar yang kuat agar suatu hari dapat tumbuh setinggi-tingginya. Lebih baik menjadi seekor katak kecil yang selalu mencoba terus sampai berhasil, daripada menjadi seekor gajah besar yang selalu berpikir tidak akan berhasil dan tidak mau mencoba lagi. Sebenarnya tidak ada orang yang gagal atau tidak berhasil, yang ada sebenarnya orang yang menyerah dan berhenti di tengah perjalanan untuk mencapai tujuannya.

Jumat, 06 Juli 2012

NASEHAT IMAM AL GHOZALI KEPADA MURIDNYA





Suatu hari Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya dan kemudian beliau memberikan pertanyaan teka-teki…
Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?”
Murid 1 : Orang tua
Murid 2 : Guru
Murid 3 : Teman
Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu adalah janji Allah SWT bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati (Surah Ali-Imran : 185).

Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”
Murid 1 : Negeri Cina
Murid 2 : Bulan
Murid 3 : Matahari
Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Imam Ghazali : “Apa yang paling besar di dunia ini?”
Murid 1 : Gunung
Murid 2 : Matahari
Murid 3 : Bumi
Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah SWT) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah SWT), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah SWT). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.(Surah Al A’raf : 179).

Imam Ghazali : “Apa yang paling berat di dunia?”
Murid 1 : Baja
Murid 2 : Besi
Murid 3 : Gajah
Imam Ghazali : Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72).
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[*] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”.

[*]: Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah.

Imam Ghazali : “Apa yang paling ringan di dunia ini?”
Murid 1 : Kapas
Murid 2 : Angin
Murid 3 : Debu
Imam Ghazali : Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan sholat.

Imam Ghazali : “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid-murid dengan serentak menjawab : Pedang
Imam Ghazali : Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Semoga Artikel diatas berguna bagi kita semua...

Silahkan bagi sobat muslim yang ingin share / tag foto ini, Jangan lupa kaitkan sumbernya...
semoga bernilai ibadah untuk kita semua...
aamiin


My teacher N me



Suatu hari, Ada seorang murid bertanya kepada gurunya mengenai bencana besar 2012 yang akan datang.


... "Oh, guru...!!! Aku sangat takut, sangat amat takut sekali bila Seandainya besok dikotaku atau di desaku tempat aku tinggal ini terjadi gempa bumi dan tanah longsor, Apa yang harus aku lakukan?, "Tanya si murid.

Sang guru menjawab, "Pergilah ke udara dengan akalmu dan selamatkanlah dirimu itu."

"Tapi guru, Seandainya di udara, Aku dihambat oleh angin kencang dan petir yang menyambar, Apa yang harus aku lakukan?, "lanjutan pertanyaan si murid.

Sang guru menjawab, "Bersembunyilah di bawah tanah dan berdiamlah diri disitu,"

"Tapi guru, Seandainya tiba2 banjir mengepung tempatku berdiam diri itu, Apa yang harus aku lakukan?, "Tanya ngotot sang murid yang semakin bingung.

Si Guru menjawab, "Naiklah dengan kakimu itu ke atas pegunungan yang tinggi dan tenanglah disitu."

"Tapi guru, Seandainya gunung yang buat aku jadi tenang itu tiba2 mau meletus dan mengeluarkan lahar api, Apa yang harus aku lakukan?, "Tanya bingung si murid.

Sang guru menjawab, "Berlarilah ke lautan agar lahar api itu tidak menghanguskanmu dan tetaplah disitu."

"Tapi guru, seandainya di lautan tiba2 ada gelombang yang tinggi dan bisa dikatakan tsunami, dan menerjang semua isi bumi serta menenggelamkan daratan, Apa yang harus aku lakukan?, "Tanya panik si murid.

Sang guru tersenyum dan memeggang tangan muridnya, sambil berkata : "Gunakan tanganmu ini, muridku...?"

Aku semakin tidak mengerti, dengan jawaban guru yang ini. Apa maksudnya?

"Ketika kamu sadar, bahwa kakimu, akalmu, ketakutanmu, kepintaranmu, kesombonganmu dan ketenanganmu ini tidak bisa melindungi dan menolongmu dari hal2 yang buruk dan akan menimpamu kelak, maka gunakan kedua tanganmu itu dan memohonlah kepada siapa yang menciptakanmu agar diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapinya. Karena di tanganmu itulah sebenarnya letak dari tempat yang dikatakan aman semasa kamu hidup di dunia ini.